kopi dan teh setiap pagi. Menyehatkan atau sebaliknya? Simak sedikit
ulasan tentang kopi dan teh berikut ini. Siapa yang tidak mengenal kopi,
pasti semua orang mengenal dan pernah meminum kopi, bahkan tidak jarang
mereka menjadikan minum kopi sebagai budaya atau kebiasaan.
Kopi
memang terkenal dengan cita rasa dan aromanya, ada yang menggunakan
aroma kopi sebagai aroma terapi untuk menenangkan syaraf. Namun di
balik cita rasa dan aroma yang menggoda dari kopi, kopi mampu merangsang
peminumnya untuk membentuk kebiasaan jelek, “dia tidak akan melakukan
aktifitas jika tidak meminum kopi terlebih dahulu”. Dalam secangkir kopi
mengandung 100 miligram kafein. Para dokter mengenal kafein sebagai obat bius, yang merupakan obat perangsang sejak zaman dahulu.
Kafein
tergolong racun yang merangsang. Dosis yang mematikan adalah 10 gram,
dosis yang mematikan ini terdapat dalam 80 sampai 100 cangkir kopi.
Sifat dari kafein sendiri hanya menyembunyikan rasa capek, tidak
menghilangkan rasa capek itu sendiri. Sedangkan rasa capek adalah satu
sinyal agar tubuh beristirahat, dan kafein mematikan sinyal itu. Dengan
begitu secangkir kopi merangsang semangat sesaat, tetapi kemudian
menurunkan semangat.
Sedangkan untuk teh sendiri mengandung dua macam obat bius, yaitu teofilin dan kafein.
Kedua obat bius ini memiliki sifat kimia yang sama. Dalam dunia
pengobatan keduanya digunakan sebagai bahan perangsang, teofilin umumnya
digunakan untuk jantung dan kafein untuk otak. Namun kandungan kafein
dalam teh lebih sedikit dari pada kandungan kafein yang terdapat dalam
kopi.
Dari sedikit penjelasan kandungan kafein yang
terdapat pada kopi dan teh, mungkin ada baiknya jika kita megkonsumsi
minuman tersebut tidak berlebihan dan dengan bijak. Karena sesuatu yang
berlebihan itu tidaklah baik. Namun dibalik kafein yang terkandung dalam
kopi dan teh masih banyak kandungan lain yang sangat bermanfaat bagi
tubuh kita. Air besih, jus buah dan susu merupakan minuman yang sehat
yang dapat memenuhi kebutuhan cairan dalam tubuh kita.
0 Comment