![]() |
| gambar dari cdn.idntimes.com |
Sudah lebih dari 5 bulan sejak pemerintah mengumumkan korban pertama dari Covid 19 di awal Maret 2020 lalu, hingga World Health Organisation (WHO) mengumumkan bahwa Covid 19 akhirnya sudah menjadi pandemi, tak terhitung lagi, kebiasaan kita, sudah banyak yang berubah, termasuk tentang pendidikan dan lapangan pekerjaan.
Memang sebagian pekerja, masih ada yang diperbolehkan untuk bekerja dari rumah Work From Home (WFH). Namun, bagaimana yang memang dirumahkan alias diberhentikan? Terlebih yang bekerja di sektor swasta dan buruh perusahaan. Sulit sekali menghadapi realita ini, bukan? Pemasukan kita yang biasanya ada per bulan selama bertahun-tahun, hilang seketika sejak adanya pandemi COVID 19 ini
Kita memang barangkali bisa bertahan dengan tabungan. Tapi mau sampai kapan? Kita harus bertahan hidup, kan? Keluarga kita, tetap harus berkehidupan juga, kan?
Mau tak mau, karena situasi dan kondisi yang tak menentu ini, kita harus menerima kenyataan jika memang harus dirumahkan. Serba salah memang, karena tak mungkin juga, kantor tetap mempekerjakan kita, tapi kita tak menerima gaji bulanan. Selain itu, kita juga tak ingin menjadi korban si pandemi ini, karena resikonya memang sangat besar jika kita tetap berkumpul dengan banyak orang.
Maka dari itu, sebaiknya, kita yang diberhentikan, memutar otak, bagaimana caranya agar kita tetap berpenghasilan di masa krisis ini, sekaligus barangkali, kalau modalnya cukup, kenapa tidak membuka satu perusahaan? Kalau tak mau sendiri, bisa bersama rekan-rekan.
Sebagai salah satu kota yang terdampak dan memiliki penduduk dari seluruh penjuru nusantara, yang di Jakarta, harus memiliki sebuah tempat yang dapat digunakan untuk memulai usaha.
Kita sudah harus melihat-lihat situs properti, yang menyediakan ruang yang lebih privat, misalnya sebuah apartemen yang memiliki type studio. Tempat ini, walau tak terlalu besar, tapi cukup nyaman, bagi yang ingin memulai usaha start up. Bukankah menciptakan sebuah inovasi di dunia start up, membutuhkan konsentrasi yang tinggi, serta jauh dari kebisingan? Makanya, saya merekomendasikan tempat (kantor) berjenis apartemen, agar bersama rekan, kita dapat merasa nyaman dalam bekerja.
Seperti apartement tersebut, di mana kita tak usah membeli atau bukan milik pribadi, jika kita ingin membuka kantor, sebaiknya kantor jasa pengiriman barang. Kenapa? Karena jasa ini yang paling penting sekarang, terlebih di masa pandemi Covid 19 ini.
Kalau bisa, selain jasa pengiriman barang, kita mesti memiliki situs jual beli barang online, yang memang barangnya sedang hits di saat ini. Jadi, kita bisa sewa kantor di Jakarta yang memiliki fasilitas lengkap, seperti ada mesin ATM dan security 24 jam, serta mudah dijangkau oleh banyak orang.
Masa Pandemi seperti ini, apakah mesti memiliki usaha?
Tentu saja. Kita tak boleh egois dengan hanya berdiam diri. Kita harus berpikir realistis, bahwa masih banyak tagihan yang harus dibayar. Belum lagi, biaya rumah sakit. Makanya, kita sebagai pemiliki, pengendali, dan pengambil keputusan, harus memikirkan sebuah ide yang inovatif, demi kelangsungan hidup banyak orang, apalagi yang sebelumnya sempat mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK).
Namun demikian, walau kita memiliki kantor dan berpotensi untuk mengumpulkan banyak orang, kita juga tetap harus mematuhi protokol kesehatan, yang meliputi, para karyawan harus rajin cuci tangan, selalu memakai masker, tetap menggunakan face shield, dan jika memang tak terlalu penting, tak usah berkumpul lebih dari 2- 4 orang. Dengan demikian, kehidupan New Normal ini, akan menjadi lebih aman.
Jika persyaratan dan protokol kesehatan dari pemerintah dipatuhi, serta kantornya juga memenuhi standard kesahatan dan keamanan, tak ada salahnya membuka usaha di masa pandemi ini, kan? (*)

0 Comment